KUBU RAYA – Fakta Kalbar menemukan kejanggalan dalam penelusuran penjualan bahan bakar minyak (BBM) di Kalimantan Barat.
Salah satu SPBU di Desa Kapur, Kabupaten Kubu Raya, tampak tidak mencantumkan tulisan “Solar” pada totem besar berwarna merah putih di bagian depan SPBU, padahal di lapangan SPBU tersebut tetap melayani penjualan solar.
Baca Juga: SPBU Desa Kapur Jelaskan Bahwa Truk Tangki Mengakut Pertalite, Bukan Solar
Temuan itu menjadi sorotan karena solar termasuk BBM subsidi yang rawan diselewengkan dan diawasi ketat oleh Pertamina.
Menanggapi hal ini, Ketua Gerakan Nasional Pemberantasan Korupsi (GNPK) Kalbar, M. Rifal, menilai bahwa ketidakhadiran tulisan “Solar” pada totem SPBU dapat menimbulkan keraguan publik terhadap transparansi penyaluran BBM subsidi.
“Totem itu simbol informasi publik. Kalau di papan besar depan SPBU tidak tercantum solar, tapi faktanya solar dijual, tentu bisa menimbulkan tanda tanya bagi masyarakat. Apalagi solar adalah BBM bersubsidi yang pengawasannya ketat, dengan tidak adanya totem bisa saja diduga SPBU Desa Kapur menyelewengkan solar karena untuk memanipulasi masyarakat bahwa SPBU tersebut tidak menjual solar” ujar Rifal kepada Fakta Kalbar, Sabtu (4/10).
Ia menegaskan pentingnya transparansi dalam penyaluran BBM bersubsidi agar tidak membuka ruang kecurigaan atau potensi penyimpangan di lapangan.
“Kami mendesak Pertamina untuk menjelaskan kebijakan itu secara terbuka. Jangan sampai kebijakan teknis seperti ini malah berdampak pada citra buruk SPBU atau menimbulkan dugaan negatif di masyarakat, semestinya SPBU tersebut mendesak Pertamina untuk memasang totem solar bukannya melakukan pembiaran,” tambahnya.
Fakta Kalbar beberapa waktu sebelum pernyataan Rifal ini pernah mengirimkan surat konfirmasi resmi kepada pihak SPBU Desa Kapur untuk meminta penjelasan terkait hal tersebut.
Menanggapi hal itu, Manajemen SPBU Desa Kapur 65.783.02 menyampaikan balasan tertulis dan menegaskan bahwa tidak dicantumkannya tulisan “Solar” pada totem bukan kebijakan SPBU, melainkan sepenuhnya kewenangan Pertamina.
Baca Juga: Etanol Jadi Penyebab Utama SPBU Swasta Terancam Kehabisan Stok BBM
“Totem merupakan kewenangan mutlak Pertamina. Kami hanya menerima totem dari Pertamina, bahkan pemasangan totem dilakukan langsung oleh vendor Pertamina, bukan oleh pihak SPBU,” tulis manajemen SPBU Desa Kapur dalam surat balasan yang diterima Fakta Kalbar.
Pihak SPBU juga menjelaskan bahwa di dalam area SPBU sudah terdapat tulisan “Solar” di bagian atas pompa pengisian yang dapat terlihat dari luar.
“Kebijakan ini sepenuhnya merupakan ketentuan Pertamina dan sama sekali bukan kebijakan dari SPBU. Tidak ada niat dari kami untuk menyembunyikan penjualan solar dari masyarakat dengan motif apa pun,” lanjut manajemen dalam surat tersebut.
(*red)